Hebatnya Pengorbanan
3 posters
Halaman 1 dari 1
Hebatnya Pengorbanan
Assalamualaikum sahabat yg berbahagia.
Mas udet maaf yg kemarin salah menempatkan postingan.Seharusnya kemarin di sini tempatnya (berbagi pengalaman ikhlas.
Tapi nggak apalah mohon ijin meneruskan share.
Kalau kita mendengar arti kata korban yg merupakan kata dasar dari pengorbanan sepertinya kurang enak.Contoh : Wah saya dikorbankan oleh temen saya supaya dia naik pangkat.Terkesan negatif sekali.Tetapi jika kita kaji lebih dalam apalagi bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha saat ini akan menemukan arti yang lebih luas dan dalam..( Kepada sahabatku"saya ucapkan selamat hari Raya Idul Adha semoga kita bisa meneladani nabi Ibrahim dan nabi Ismail dalam keikhlasan berkorban kepada sang Kholik".)
Kita lanjutkan.Settingan rasa ternyata begitu penting demi kajian yang lebih dalam mengenai korban,Terlalu jauh jika mencontoh dan membahas mengenai pengorbana nabi Ibrahim.Disini kita gali saja disekitar kitalah.
Coba kita jawab pertanyaan dibawah ini semoga membawa pemahaman dari sudut pandang kita tentunya yang positif saja.
-Saat anak kita lahir berkorban apa saja kita?
-Saat kita belajar korban apa kita?
-Saat kita mau masuk kerja korban apa kita?
-Saat kita menginginkan sesuatu korban apa kita?
-Saat mau nikah korban apa saja kita?
-saat dilanda masalah agar teratasi,korban apakah kita
Dll .....silahkan tambahkan saja jika dirasa kurang...nanti pasti ada hikmahnya.
Jadi....pengorbanan sesungguhnya harus selalu diadakan disaat kita menuju sesuatu atau menginginkan sesuatu.Sejak jaman suku Maya,suku Aztec.Sejak jaman majapahit hingga sekarang pengorbanan selalu ada.
Jika saat ini kita dirundung masalah cobalah berkorban.Dengan apa? Dengan rasa dan upaya.Upaya Apa?silahkan jawab sendiri.
Tentunya ikhtiar,berdo'a sambil berkorban.Misalnya : jika punya hajat.Biasanya seorang muslim akan mengorbankan waktu tidurnya untuk sholat malam,berdo'a memohon yang terbaik pada Alloh kan?
Coba ingat-ingat sahabatku semua.Apa saja yang menjadi suatu cita-cita atau dream atau keinginan.
Silahkan diisi dibawah ini baru nanti kita jabarkan bersama dan jika ada hal-hal untuk didiskusikan.,mari kita berkorban bersama dengan akal fikiran dan perasaan kita untuk menemukan jawabnya.
Mulai dari saya:
"Ya Alloh dengan ridhoMu aku korbankan rasa memiliki .......agar Engkau memberi yang terbaik."
"Ya Alloh dengan ridhoMu aku korbankan waktu tidurku untuk bermunajat kepadaMu agar Engkau menaikkan derajatku."
"Ya Alloh dengan ridhoMu aku korbankan kenikmatan hidupku untuk orang lain agar Engkau memberi kenikmatan hidupku didunia dan akhirat"
"Ya Alloh dengan ridhoMu aku korbankan waktuku untuk menulis disini agar Engkau memberi pemahaman kepada kami semua"
dll ( selebihnya saya tulis dibuku saya pribadi ya?soalnya masalah pribadi)
Ambil rasa enak dan positifnya dengan istilah berkorban ini....dan ingat-ingatlah..dengan pergorbanan yang pernah sahabat lakukan.Dan semua itu diikhlaskan lalu jauhkan sikap gerutu..lepas...plong....dan tunggu balasanya dari Yang Maha Pemurah.Dan saksikan bahwa pengorbanan kita tidaklah sia-sia
Sementara segini dulu ayo para sahabatku....diskusikan....dan besarkan magnet positifnya.
salam ikhlas
Wassalkamualaikum
mas GK
Mas udet maaf yg kemarin salah menempatkan postingan.Seharusnya kemarin di sini tempatnya (berbagi pengalaman ikhlas.
Tapi nggak apalah mohon ijin meneruskan share.
Kalau kita mendengar arti kata korban yg merupakan kata dasar dari pengorbanan sepertinya kurang enak.Contoh : Wah saya dikorbankan oleh temen saya supaya dia naik pangkat.Terkesan negatif sekali.Tetapi jika kita kaji lebih dalam apalagi bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha saat ini akan menemukan arti yang lebih luas dan dalam..( Kepada sahabatku"saya ucapkan selamat hari Raya Idul Adha semoga kita bisa meneladani nabi Ibrahim dan nabi Ismail dalam keikhlasan berkorban kepada sang Kholik".)
Kita lanjutkan.Settingan rasa ternyata begitu penting demi kajian yang lebih dalam mengenai korban,Terlalu jauh jika mencontoh dan membahas mengenai pengorbana nabi Ibrahim.Disini kita gali saja disekitar kitalah.
Coba kita jawab pertanyaan dibawah ini semoga membawa pemahaman dari sudut pandang kita tentunya yang positif saja.
-Saat anak kita lahir berkorban apa saja kita?
-Saat kita belajar korban apa kita?
-Saat kita mau masuk kerja korban apa kita?
-Saat kita menginginkan sesuatu korban apa kita?
-Saat mau nikah korban apa saja kita?
-saat dilanda masalah agar teratasi,korban apakah kita
Dll .....silahkan tambahkan saja jika dirasa kurang...nanti pasti ada hikmahnya.
Jadi....pengorbanan sesungguhnya harus selalu diadakan disaat kita menuju sesuatu atau menginginkan sesuatu.Sejak jaman suku Maya,suku Aztec.Sejak jaman majapahit hingga sekarang pengorbanan selalu ada.
Jika saat ini kita dirundung masalah cobalah berkorban.Dengan apa? Dengan rasa dan upaya.Upaya Apa?silahkan jawab sendiri.
Tentunya ikhtiar,berdo'a sambil berkorban.Misalnya : jika punya hajat.Biasanya seorang muslim akan mengorbankan waktu tidurnya untuk sholat malam,berdo'a memohon yang terbaik pada Alloh kan?
Coba ingat-ingat sahabatku semua.Apa saja yang menjadi suatu cita-cita atau dream atau keinginan.
Silahkan diisi dibawah ini baru nanti kita jabarkan bersama dan jika ada hal-hal untuk didiskusikan.,mari kita berkorban bersama dengan akal fikiran dan perasaan kita untuk menemukan jawabnya.
Mulai dari saya:
"Ya Alloh dengan ridhoMu aku korbankan rasa memiliki .......agar Engkau memberi yang terbaik."
"Ya Alloh dengan ridhoMu aku korbankan waktu tidurku untuk bermunajat kepadaMu agar Engkau menaikkan derajatku."
"Ya Alloh dengan ridhoMu aku korbankan kenikmatan hidupku untuk orang lain agar Engkau memberi kenikmatan hidupku didunia dan akhirat"
"Ya Alloh dengan ridhoMu aku korbankan waktuku untuk menulis disini agar Engkau memberi pemahaman kepada kami semua"
dll ( selebihnya saya tulis dibuku saya pribadi ya?soalnya masalah pribadi)
Ambil rasa enak dan positifnya dengan istilah berkorban ini....dan ingat-ingatlah..dengan pergorbanan yang pernah sahabat lakukan.Dan semua itu diikhlaskan lalu jauhkan sikap gerutu..lepas...plong....dan tunggu balasanya dari Yang Maha Pemurah.Dan saksikan bahwa pengorbanan kita tidaklah sia-sia
Sementara segini dulu ayo para sahabatku....diskusikan....dan besarkan magnet positifnya.
salam ikhlas
Wassalkamualaikum
mas GK
masgatotkaca- Jumlah posting : 9
Join date : 16.11.10
Re: Hebatnya Pengorbanan
Mantabzz, mas GK
untuk mencapai keikhlasan, bisa jadi utk awal2nya memang 'seperti' harus dipaksa, karena sebagai bagian dari proses membiasakan diri.
padahal kalau direnungkan lebih dalam lagi, bagaimana mungkin kita tidak ikhlas dengan segala sesuatu yang kita alami, toh kita tidak punya daya apapun terhadap diri kita
tapi justru di situlah terlihat jelas bagaimana Allah sang Maha Rahman itu "menghormati" mahluknya yang bernama manusia.
tercermin dari ayat pertama yang meminta kita utk membaca (Iqra) alias belajar, alias diminta utk memahami segala sesuatu yang kita lakukan, tidak sekedar taklid, mengikuti tanpa memahami.
bisa karena terbiasa. sama seperti dulu waktu kita masih belajar berpuasa, mungkin hanya sampai dhuhur, kemudian sampai waktu asar, hingga akhirnya sampai maghrib, yang kemudian tidak berhenti di olah fisik saja, kita naik kelas menuju pembelajaran hati dan selanjutnya pembelajaran jiwa. dinamis..
demikian pula dengan pembelajaran ikhlas. pertama dengan memaksa (bukan terpaksa) diri sendiri, lama2 jadi otomatis deh..
OK. mas GK. sedikit urun rembug dari saya, mohon maaf kalo ada yang kurang berkenan.
matur nuwun.
be happy..
keep smiling and shining...
untuk mencapai keikhlasan, bisa jadi utk awal2nya memang 'seperti' harus dipaksa, karena sebagai bagian dari proses membiasakan diri.
padahal kalau direnungkan lebih dalam lagi, bagaimana mungkin kita tidak ikhlas dengan segala sesuatu yang kita alami, toh kita tidak punya daya apapun terhadap diri kita
tapi justru di situlah terlihat jelas bagaimana Allah sang Maha Rahman itu "menghormati" mahluknya yang bernama manusia.
tercermin dari ayat pertama yang meminta kita utk membaca (Iqra) alias belajar, alias diminta utk memahami segala sesuatu yang kita lakukan, tidak sekedar taklid, mengikuti tanpa memahami.
bisa karena terbiasa. sama seperti dulu waktu kita masih belajar berpuasa, mungkin hanya sampai dhuhur, kemudian sampai waktu asar, hingga akhirnya sampai maghrib, yang kemudian tidak berhenti di olah fisik saja, kita naik kelas menuju pembelajaran hati dan selanjutnya pembelajaran jiwa. dinamis..
demikian pula dengan pembelajaran ikhlas. pertama dengan memaksa (bukan terpaksa) diri sendiri, lama2 jadi otomatis deh..
OK. mas GK. sedikit urun rembug dari saya, mohon maaf kalo ada yang kurang berkenan.
matur nuwun.
be happy..
keep smiling and shining...
sahadewa- Jumlah posting : 19
Join date : 14.11.10
Re: Hebatnya Pengorbanan
Mantaff mas GK menjabarkan pengorbanan dari perfektif yang tidak lazim pada umumnya. Dan bener banget pengorbanan ini memang pertama2 harus dipaksa bukan terpaksa nanti lama2 jadi otomatis bener banget Sahadewa.
Menurut saya, beda2 tipis pengorbanan dengan memberi, lebih banyak kita kurbankan/beri maka lebih banyak yg akan kita terima. Allah gak perlu pengorbanan kita, karena Dia maha memiliki segala sesuatu. Esesnsinya seharusnya pengorbanan ini adalah rasa bentuk cinta kita kepadaNya yg sudah memberi begitu banyak nikmat yang terkadang kita miss atas kenikmatan itu. Life is a mirror kata mas Zaki..
Salam hangat.
UDet
Menurut saya, beda2 tipis pengorbanan dengan memberi, lebih banyak kita kurbankan/beri maka lebih banyak yg akan kita terima. Allah gak perlu pengorbanan kita, karena Dia maha memiliki segala sesuatu. Esesnsinya seharusnya pengorbanan ini adalah rasa bentuk cinta kita kepadaNya yg sudah memberi begitu banyak nikmat yang terkadang kita miss atas kenikmatan itu. Life is a mirror kata mas Zaki..
Salam hangat.
UDet
udet- Jumlah posting : 21
Join date : 03.11.10
Age : 47
Lokasi : Ciledug, Tangerang
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|